Global-hukumindonesia.id, Jambi — SMK Negeri 2 Kota Jambi menggelar webinar bertema “Kepemimpinan dalam Pendidikan, Membangun Pengaruh untuk Perbaikan Pembelajaran di SMK Negeri 2 Kota Jambi” dengan narasumber Kepala Sekolah sekaligus Kasatdik SMKN 2 Kota Jambi, Dr. Woro Handayani, S.Pd., M.Pd., (Rabu, 5/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung pada pukul 14.00 hingga 16.00 WIB tersebut diikuti oleh seluruh guru dan staf tata usaha SMKN 2 Kota Jambi, rekan kepala sekolah dari MKKS SMK Negeri–Swasta Kota Jambi, personel Ditbinmas Polda Jambi, serta para penggiat dan praktisi pendidikan di Provinsi Jambi.
Dalam paparannya, Dr. Woro menegaskan bahwa kepemimpinan dalam pendidikan bukan sekadar jabatan struktural, melainkan panggilan moral untuk membangun pengaruh positif yang mampu menggerakkan seluruh warga sekolah menuju tujuan bersama yakni perbaikan mutu pembelajaran dan penguatan karakter peserta didik.
“Pemimpin pendidikan bukanlah penguasa, melainkan penggerak. Kepemimpinan sejati adalah kemampuan memberi teladan dan menumbuhkan semangat perubahan di lingkungan belajar", ujarnya.
Paradigma Baru, Dari Otoritas ke Pengaruh
Di bawah kepemimpinan Dr. Woro, SMKN 2 Kota Jambi menegaskan paradigma baru kepemimpinan berbasis pengaruh bukan sekadar otoritas. Visi kepemimpinan transformasional yang diterapkan menitikberatkan pada kolaborasi, keteladanan, dan budaya inovasi.
Kepemimpinan tersebut dijalankan melalui tiga dimensi utama instruksional, moral-etis, dan kultural, yang terwujud dalam tiga pilar strategis sekolah, yaitu Satu Guru Satu Buku, Belastik (Belajar Lingkungan Asik), dan Sekolahku Rumahku.
1. Satu Guru Satu Buku
Pilar ini menumbuhkan budaya literasi dan inovasi pembelajaran. Kepala sekolah hadir sebagai pemimpin instruksional yang memberdayakan guru menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Setiap guru didorong menulis, berkreasi, dan menerapkan ide-ide baru dalam proses belajar mengajar. Hasilnya, metode pembelajaran menjadi lebih kreatif, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
2. Belastik (Belajar Lingkungan Asik)
Program ini merepresentasikan kepemimpinan moral dan etis. Melalui keteladanan, kepala sekolah menanamkan tanggung jawab sosial serta kesadaran lingkungan.
Siswa tidak lagi menjadi objek peraturan, melainkan subjek perubahan pemimpin kecil yang berinisiatif menjaga kebersihan, mengelola sampah, dan menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan nyaman.
3. Sekolahku Rumahku
Pilar ini mencerminkan kepemimpinan kultural yang berfokus pada penciptaan iklim sekolah yang aman, hangat, dan suportif. Guru berperan sebagai “orang tua kedua” yang menumbuhkan empati, komunikasi terbuka, serta kebersamaan.
Program ini terbukti meningkatkan kedisiplinan, kehadiran, dan kepuasan belajar, sekaligus menurunkan tingkat konflik di sekolah.
Membangun Kepemimpinan Terdistribusi
Sinergi dari ketiga pilar tersebut melahirkan model kepemimpinan terdistribusi, di mana setiap warga sekolah memiliki ruang untuk menjadi pemimpin sesuai kapasitasnya.
Kepala sekolah berperan sebagai fasilitator yang menumbuhkan “pemimpin-pemimpin mikro” guru yang memimpin di kelas, siswa yang memimpin perubahan di lingkungan, serta staf yang berperan dalam membangun budaya kerja positif.
Dengan pendekatan ini, SMK Negeri 2 Kota Jambi tak hanya mencetak siswa siap kerja, tetapi juga membangun ekosistem pendidikan yang berkarakter, kolaboratif, dan berdaya saing.
“Kepemimpinan sejati bukan diukur dari seberapa banyak orang yang diperintah, melainkan seberapa banyak yang terinspirasi untuk bergerak bersama", pungkas Dr. Woro Handayani. (Viryzha)


Social Header