Global-hukumindonesia.id, Bangka -- Kampanye dialogis calon Bupati Bangka 2024 di Dusun Banyu Asin lama.
Kampanye dialodis tersebut dihadiri oleh Ibu Hj. Yusmiati Mulkan, SE., S.Ap., Anggota DPRD Bangka Dapil Belinyu Riau Silip Ibu Acit Karvina, Mantan Ketua DPRD Bangka dari Partai PDI Perjuangan Bapak Parulian Napitupulu, Bendahara DPC Kabupaten Bangka dari Partai PDI Perjuangan, Ibu Butet Mutia, dan para pengurus partai pengusung, hadir juga Kepala Desa Banyu Asin selaku pemilik wilayah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Panwascam, serta para ratusan warga masyarakat. Bertempat di lapangan bola Dusun Banyu Asin lama, Kecamatan Riau Slip, Kabupaten Bangka, Sabtu (02/11/2024).
Dalam sambutannya calon Bupati Bangka H. Mulkan, SH., MH., Kami mohon dukungan bantuan dan doa dari masyarakat yang ada di desa Banyu Asin untuk datang ke TPS, pada tanggal 27 November 2024. jangan masyarakat beranggapan Pak Mulkan dan Pak Ramadian calon tunggal sudah menang, kami belum menang tanpa di dukung dan dicoblos surat suara yang ada gambar kami, Mulkan dan Ramadhan di TPS, pada tanggal 27 November nanti.
Disampaikan H. Mulkan, SH., MH., kami perlu dukungan warga masyarakat untuk memilih kami Mulkan dan Ramadian untuk datang ke TPS pada tanggal 27 November nanti pergunakan hak suaranya coblos kertas suara yang ada gambarnya.
"Mari bapak ibu pada tanggal 27 November nanti datang ke TPS gunakan hak suaranya untuk memilih kami calon tunggal Mulkan - Ramadian dengan mencoblos kertas suara nomor 1 yang ada gambarnya, jangan bapak ibu terpengaruh dengan yang tidak ada gambarnya, yaitu lembaran surat suara yang kosong tidak ada gambarnya itu tidak ada orangnya. Bagaimana bapak ibu memilih yang tidak ada orangnya apa bisa membantu bapak ibu kalau yang tidak ada orangnya yang menang. Jadi bapak ibu jangan terpengaruh dengan yang tidak ada orangnya, karena niatnya sudah jelek dulu yang akan menghambat Pilkada kita. Anggaran Pilkada itu cukup besar 43 milyar rupiah. Itu uang kita bayar pajak digunakan untuk Pilkada, jadi kita harus mensukseskan Pilkada 2024 jangan terpengaruh dengan sekelompok orang yang punya niat tertentu. Jangan mau kita dipecahkan dari persatuan dan kesatuan kita", disampaikan H. Mulkan dengan semangat.
Ia menambahkan, "Boleh kita beda partai politik tapi kita harus melihat dan sama-sama memikirkan kedepan agar Kabupaten Bangka ini semakin maju dan warga masyarakatnya lebih sejahtera. Kami diusung semua partai politik, dan didukung oleh 35 anggota dewan yang memberikan kepercayaan kepada kami calon tunggal. Jangan segelintir orang mau sok hebat menjadi opsisi, tidak punya kepentingan untuk melakukan semua itu, kalau suara lembaran kosong yang menang dari pada kami calon tunggal yang sudah diusung 10 partai politik dan di dukung oleh 35 anggota DPRD Kabupaten Bangka ini sampai kalah. Gagal sudah Pilkada kita terlambat kita", jelas H. Mulkan
Dijelaskan oleh H. Mulkan Kabupaten Bangka adalah Kabupaten tertua dari tiga Kabupaten yang ada di Bangka.
"Kita Kabupaten tertua, kita telah melahirkan 3 Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Selatan, kabupaten Bangka Tengah, dan SDM nya dari kita. Masak kita yang tertua lebih mundur dari mereka adik-adik kita. Jangan sampai orang yang tidak punya kemampuan menjadi oposisi, boleh beda politik tapi tujuannya yang baik, kalau niatnya tidak baik akan merugikan Pemkab Bangka. 43 milyar rupiah akan hilang begitu saja. Gagal kita kita menjadi lebih mundur, jangan sampai 3 Kabupaten sudah selesai tapi kita belum selesai juga. Tahun 2025 mereka sudah membicarakan kesejahteraan masyarakat, kita masih bicara Pilkada itu mundur Kabupaten Bangka yang tertua kita", terang H. Mulkan.
"Jadi kita harus berpikir maju, berpikir lebih sehat. Jangan sampai kita menggagalkan kemajuan Pemkab Bangka, sebenarnya pak Ramadian ini sudah harus dilantik menjadi anggota DPRD Kabupaten Bangka pada tanggal 27 September kemarin, tapi pak Ramadian berpikir lebih positif dan memikirkan dan ingin membantu warga masyarakat yang lebih luas lagi, maka dengan itu pak Ramadian rela melepaskan jabatannya sebagai seorang yang menyandang gelar anggota DPRD Kabupaten Bangka periode 2024 - 2029, sama dengan kami lima tahun kami memimpin Kabupaten Bangka, banyak suka dukanya luar biasa, bahkan kemarin kami selesai bukan dapat pujian, tapi yang kami dapatkan hanyalah hinaan dan fitnahan", ujar H. Mulkan.
Ia meneruskan, "Kepemimpinan kami berjalan dari tahun 1918-2023, sampai tahun 2019 baru berjalan untuk menjalankan program dan tugas untuk membangun Kabupaten Bangka dan mensejahterakan masyarakat Kabupaten Bangka agar lebih maju. Tahun 2021 sampai tahun 2022 kita dilanda musibah besar yaitu Corona COVID-19 datang melanda kita, tersisa 2 tahun kepemimpinan kami kami menyelesaikan akses jalan umum dulu agar tidak terhambat daripada sarana dan prasarana masyarakat atau kepentingan masyarakat kita yang berhubungan dengan pendidikan, kalau jalan rusak tidak bisa lancar mengantarkan anak ke sekolah, yang ke dua kalau jalan rusak bagaimana kita bisa cepat mengantarkan orang sakit ke rumah sakit, mungkin keduluan meninggal dunia di dalam perjalanan sebelum sampai ke rumah sakit, ke tiga sentra perekonomian, kalau jalan umum tidak bisa dilewati dengan lancar, maka kita prioritaskan jalan utama lebih dulu", jelasnya.
Diteruskannya, "Sehingga kami ingin melanjutkan lagi program kami dulu yang masih ada yang tertinggal, seperti jalan ke Penyusuk Kecamatan Belinyu, dan masih ada terdapat beberapa desa yang belum memiliki rumah sakit yang lebih maju dan sampurna, itulah tugas kami kedepan, kami mengajak bapak ibu jangan terpengaruh dengan sekelompok orang yang mempunyai niat tidak baik. Anggaran pilkada kita besar 43 milyar rupiah, kalau kita gagal anggaran kita cuma-cuma saja, sekarang pun pemerintah kita tidak dalam baik-baik saja. Honorer dipotong gajinya dan TPP - PNS Fungsional dipotong karena Pemkab Bangka dalam keadaan kritis, karena kita tidak memiliki pemimpin yang definitif jangan sampai Kabupaten tertua ini pada tanggal 27 November mereka 3 kabupaten sudah selesai tapi kita masih bicara Pilkada", pungkas H. Mulkan, SH., MH., (Journalist Hunter)
Social Header