Global-hukumindonesia.id, Bangka -- Mulkan-Ramadian menggelar Talk Show Ngopi bareng bersama dengan masyarakat bertajuk, Bersama MAPAN Wujudkan Bangka Sejahtera.
Kegiatan tersebut disiarkan langsung secara live streaming melalui Tribun Network Bangka Pos maupun Media Sosial lokal dan nasional lainnya.
Gelar Ngopi bareng tersebut dihadiri oleh H. Mulkan, SH.,MH dan Ramadian, Hj. Yusmiati Mulkan, SE., S.IP, Jumadi Jamaludin, H. Hendra Yunus, SE, mantan Ketua DPRD Provinsi Babel, Herman Suhadi, Parulian Napitupuluh, Butet Mutia, H. Suhaidi, ketua karang taruna Bangka Ujang Suprianto, ketua KNPI Bangka Adi Putra, ketua HNSI Bangka Ridwan beserta Sekretaris, seluruh pengurus koalisi partai pengusung, pengurus FKRT Bangka, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta para undangan lainnya. Kegiatan dilaksanakan bertempat di Coffee Kelly Delima Resto Sungailiat, Kabupaten Bangka, Kamis (17/10/2024) siang.
Calon Bupati dan Wakil Bupati Bangka H. Mulkan, SH., MH., dan Ramadian dalam kegiatan kampanyenya disertai dengan dialog interaktif ini, diikuti oleh simpatisan dan pengurus partai pengusung dan perwakilan Ormas dan OKP.
Dalam kesempatan ini Calon Bupati Bangka mengatakan, menjelang pilkada 2024 perlu mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik sekaligus memahami calon tunggal dalam pesta demokrasi untuk pilkada Bangka November nanti.
"Bagaimanapun kita harus bersama dan bersinergi dengan mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya dalam momen pilkada Bangka 2024 nanti", ujar H. Mulkan.
Ia mengaku ingin mencalonkan kembali menjadi kepala daerah di Kabupaten Bangka dengan segala suka dan dukanya seiring dengan adanya isu yang bergejolak di lapangan sehingga memberikan motivasi sebagai petarung dengan percaya diri dengan merasa masih punya tanggung jawab karena akibat pandemi COVID-19 lalu berakibat ada visi dan misi yang belum terealisasi di periode 2018-2023 tersebut.
Karenanya, dalam periode kepemimpinan kami mendatang, kami ingin merealisasikan program kami yang belum terlaksana, sementara putra putri Bangka tidak terlalu berminat untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah dalam pilkada Bangka. Sehingga keadaannya seperti ini, yang berarti amanah dan kepercayaan yang diberikan parpol pengusung menjadi amanah yang mesti kami emban dalam menjalankan tampuk pimpinan di daerah Bangka ini", ujar H. Mulkan.
*Terkesan Ditutupi, APBD Tahun 2023 Era Mulkan Ternyata Kab. Bangka Tidak Alami Defisit*
Calon Bupati Kabupaten Bangka H. Mulkan, SH., MH., membantah isi defisit APBD Tahun 2023 sebesar 147 milyiar yang terjadi di akhir masa pemerintahannya.
Pernyataan tersebut disampaikan Mulkan ketika ramai diberitakan belakangan ini, Mulkan justru menegaskan kalau APBD Tahun 2023 tercatat dalam kondisi SILPA sebesar 33 milyar rupiah.
Mulkan terangkan, APBD hanya bisa dinyatakan defisit ketika dihitung di akhir tahun anggaran, yakni bulan Desember.
Sementara dirinya sendiri purna tugas sebagai Bupati Bangka pada 27 September 2023, selisih tiga bulan dengan akhir tahun anggaran.
Mulkan jelaskan, terbitnya PKM 90 Tahun 2023 waktu itu, menyebabkan terjadi pemotongan kelebihan bayar dana bagi hasil (DBH) untuk daerah dari Kementerian Keuangan RI sebesar 110 milyar rupiah.
Selain itu, serapan APBD juga dialokasikan 40 persen untuk keperluan tahun politik 2024, yaitu anggaran untuk pelaksanaan Pilkada sebesar 16 milyar rupiah.
"Berarti sudah 126 milyar rupiah kan, dan juga di dalam perjalanan kemarin ini berubah PP 33 ke PP 53 standar regional, sehingga harus ada tambahan anggaran sebesar 20 milyar, sehingga totalnya 146 miliar. Jadi saya heran tambahan 1 miliar itu dari mana sampai 147 miliar rupiah", jelas Mulkan terkekeh.
Mulkan lanjut menceritakan, setelah berjalan sampai akhir Desember 2023, dirinya lalu membawa laporan realisasi keuangan tahun 2023 tersebut, yang ditandatangani oleh Pj Bupati Bangka M Harris, sehingga laporan realisasi keuangan pun masih tercatat SILPA sebesar 33 miliar rupiah.
"Ditandatangani pak Pj Bupati [Bangka]. Bukan Mulkan. Ada rincian, SILPA kita. Hanya kenapa dalam audit BPK ada defisit 33,8 miliar rupiah, karena pada saat itu bahwa katanya ada titipan untuk anggaran pembagian hasil sawit 10 miliar rupiah lebih, dan juga adanya dana DAU untuk PPPK kita", ujar Mulkan.
Berkaitan dengan hal itu, dia berkata sebenarnya anggaran tersebut mestinya diperuntukkan pada tahun 2024, tapi karena secara cashflow masuk dalam SILPA anggaran, maka dianggarkan pada tahun 2024, sehingga muncul angka 33,8 miliar rupiah tersebut.
"Karena sebenarnya anggaran itu untuk tahun 2024, namun sudah digunakan Pemkab Bangka, termasuk, mohon maaf, pak Pj Bupati Bangka yang menggunakan pada tahun 2023, sehingga adanya defisit 33,8 miliar rupiah. Jadi salah peruntukan saja. Tapi laporan realisasi keuangan surplus 33 miliar rupiah. Ini by data, ditandatangani pak Pj Bupati Bangka yang menyatakan kita SILPA", pungkas H. Mulkan, SH., MH., (Journalist Hunter)
Social Header