Global-hukumindonesia.id, Aceh Tamiang - para petinggi Partai Politik baik Partai Lokal maupun Partai Nasional dinilai tidak berani menampilkan sosok kader yang mumpuni dari hasil kaderisasi selama ini untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 mendatang.
Jika benar isu yang berkembang hanya satu pasangan calon saja yang maju dalam Pilkada Aceh Tamiang. Itu artinya kemunduran bagi demokrasi yang ada di kabupaten Aceh tamiang. Sejarah beberapa kali, kita pilkada di daerah sebelum nya muncul beberapa calon bupati dan wakil bupati, sampai sampai masuk ke putaran kedua. Disitulah masyarakat puas dengan pilihan mereka mana yang terbaik yang dianggap oleh masyarakat.
Dengan isu hampir semua partai lokal dan parnas mendukung ke satu calon saja. Dapat diartikan partai tidak berhasil membina dan mendidik kaderisasi dari partai nya itu sendiri.
Disini petinggi partai di kabupaten Aceh tamiang tidak berani atau tidak mampu memberikan pilihan terhadap masyarakat aceh tamiang.
Kondisi seperti ini sangat di sayangkan, seharusnya semakin banyak calon semakin banyak muncul usulan masyarakat untuk ditampung sebagai visi misi dalam membangun Aceh tamiang ", papar Muhammad Jailani, S.Pd.I., S.Psi., M.Pd., yang merupakan Akademisi. Rabu (28/8/2024).
Jailani menambahkan "Dengan jumlah penduduk Aceh Tamiang lebih kurang 300 jiwa serta 9 partai pemenang pemilu 2024 dengan 35 kursi DPRK, sangat disayangkan kalau ini terjadi berkumpul di salah satu kandidat saja.
"Kita berharap, kedepannya mendapatkan kader kader yang berani dan mumpuni untuk membangun Aceh Tamiang yang mempunyai jiwa petarung. Jaga persatuan, kerukunan , persaudaraan dan kekeluargaan", tambah Jailani, kepada media global-hukumindonesia.id. (Ls)
Social Header