Global-hukumindonesia.id, Banyuasin– Sebuah peristiwa menghebohkan warga Desa Perajin* , Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, pada Selasa 13 Agustus 2024. Dimana seorang bayi perempuan ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di pinggir Jalan Inpres Perajin.
Bayi malang tersebut tergeletak di dalam kardus tanpa mengenakan sehelai benang pun, bahkan tali pusarnya masih menempel. Penemuan bayi ini sontak mengundang keprihatinan masyarakat sekitar.
Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo SH SIK MIK melalui Kasi Humas Polres Banyuasin AKP Sutedjo mengatakan, berdasarkan laporan dari Polsek Mariana penemuan bayi jenis kelamin Perempuan di depan rumah Sarimi yang beralamat di Dusun II RT 016 Desa Perajin Kecamatan Banyuasin I.
"Pada Hari Selasa tanggal 13 Agustus 2024 sekira pukul 20.25 WIB telah di terima informasi dari masyarakat adanya penemuan bayi di depan Rumah Samiri di Dusun II RT 016 Desa Perajin Kecamatan Banyuasin I," ujar AKP Sutedjo.
Menurut AKP Sutedjo, mendengar informasi tersebut, Piket SPK dan piket fungsi Polsek Mariana langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memastikan kebenaran atas informasi tersebut.
Kemudian, sekira pukul 21.09 WIB Piket SPK dan piket fungsi Polsek Mariana tiba di TKP dan memang benar ditemukan adanya penemuan bayi di depan Rumah Samiri bin Marwah akan tetapi bayi tersebut langsung dilakukan Pertolongan pertama dengan membawa Ke Bidan Desa Perajin yaitu Ibu Eka.
Menurut keterangan Samiri Bin Marwah, awal mulanya sekira Pukul 20. 30 WIB Samiri mendengar Suara tangisan yang saat itu Samiri berada di dalam Rumahnya lalu mendengar tangisan tersebut Samiri keluar Rumah untuk mencari suara tangisan di seputaran rumahnya dan ditemukan bayi berjenis Perempuan.
Bayi tersebut dengan kondisi masih hidup dan telanjang serta masih terdapat tali pusar yang berada di dalam Kardus merk Mie sedap Soto yang di letakkan di depan Rumah Samiri Bin Marwah di Dusun II RT 16 Desa Perajin Kecamatan Banyuasin I, setelah itu bayi tersebut langsung di bawa masyarakat ke rumah Ibu Eka selaku Bidan Desa untuk dilakukan Perawatan terhadap bayi tersebut.
"Sekira Pukul 21.30 WIB piket SPK dan Piket Fungsi Polsek Mariana dengan didampingi Kades Perajin Anhar, S.Sos., serta Kadus II Geni mendatangi kediaman Bidan Eka dan memang benar bahwa bayi dalam kondisi masih hidup dengan kondisi bayi telah di balut kain dan diberikan penutup kepala serta di beri asupan berupa susu", terang Sutedjo.
Menurut keterangan bidan Desa Eka Asmara Wani, bahwa sekira Pukul 20.45 WIB masyarakat membawa bayi jenis kelamin perempuan ke rumahnya untuk dilakukan perawatan yang mana kondisi bayi masih hidup dan terdapat tali pusar yang belum di lepas.
Setelah itu Eka melakukan perawatan yang terlebih dahulu memotong tali puser serta membersihkan seluruh badan kemudian di balut dengan kain dan topi serta di berikan asupan susu terhadap bayi tersebut. Selain itu Eka menerangkan bahwa dengan kondisi awal bayi diyakini bayi jenis kelamin perempuan tersebut baru lahir sekira Pukul 17.30 WIB.
"Setelah dilakukan perawatan oleh Bidan Desa Eka terhadap bayi jenis kelamin perempuan tersebut bahwa berat badannya 34 Kg dan Panjang 50 Cm,
Penemuan bayi jenis kelamin Perempuan belum diketahui identitas orang tuanya", imbuh Sutedjo.
Sehubungan dengan penemuan bayi jenis kelamin perempuan tersebut Kades Perajin Anhar, SSos dengan di dampingi Kadus II Geni menerangkan atas nama pemerintah desa bahwa sementara bayi tersebut kami serahkan dan di titipkan ke bidan Desa Perajin Eka Asmara Wani dan Suaminya Firdaus yang beralamat di RT 016 Dusun II Desa Perajin.
"Eka beserta suaminya menerima bayi jenis kelamin perempuan untuk dititipkan dan di rawat sementara di rumahnya sampai ada informasi lebih lanjut dari pihak Kepolisian sektor Mariana dan Pihak pemerintah Desa Perajin", kata Sutedjo.
Sampai saat ini belum diketahui pasti motif atas kejadian tersebut, namun melihat kondisi penemuan bayi jenis kelamin perempuan baru dilahirkan belum diketahui identitas orangtuanya.
"Adapun barang bukti yang ditemukan di TKP berupa Kardus merk mie sedap soto, Korset, dan Tali sepatu warna putih", tutup Sutedjo. (Humas Polres Banyuasin/Adel)
Social Header