Global-hukumindonesia.com, Karawang - Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mematikan kolom komentar instagramnya. (Instagram @cellicanurrachadiana),Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana ternyata tidak tebal kuping. Dia mengikuti langkah Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika dalam bermedia sosial,Seperti yang dilansir berita antara.
Cellica Nurrachadiana baru saja menonaktifkan kolom komentar di akun Instagramnya @cellicanurrachadiana. Sementara Bupati Purwakarta sudah lama menonaktifkan komentar di Instagram pribadinya @anneratna82 sejak menggugat cerai suaminya, Dedi Mulyadi.
Dipostingan sebelumnya, Bupati Karawang itu mengupload sebuah kejadian unjuk rasa dari para pedagang Pasar Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ungggahannya itu mendapat ribuan komentar dari masyarakat.
Cellica Nurrachadiana mengaku menyesalkan kejadian itu. Dia menyatakan, kedatangannya dengan niat baik untuk menata Pasar Rengasdengklok agar lebih rapi, tertata dan nyaman.
Akan tetapi, lanjut dia, niat baik ini dibalas dengan kekerasan. Yakni berupa lemparan batu, petasan, botol kaca, balok kayu, bahkan diacungi samurai, serta pembakaran ban di tengah jalan.
Namun, dipantau Suara Denpasar, Kamis (8/12/2022) postingan terakhir atau terbaru Cellica Nurrachadiana telah terkunci dari komentar.
Entah apa yang mendasari dia menonaktifkan kolom komentar Instagramnya, melalui postingan tersebut, sosok Bupati Karawang yang sempat dijodohkan dengan Kang Dedi Mulyadi menuliskan kata-kata bijak.
"Kita boleh beda pendapat. Tapi jangan abaikan adab kesatuan dalam berkomunikasi", tulis Cellica
Nurrachadiana pada instagramnya.
Selain itu, dia juga mengutip kata-kata bijak dari dari 'Ali bin Abi Thalib', "tidak ada teman yang seperti akhlak yang baik, dan tidak ada harta warisan seperti adab", tulisnya.
Postingan tersebut nihil komentar karena Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana telah mengaktifkan fitur non-aktif komentar.
Menurut berbagai pendapat yang dihimpun Suara Denpasar terkait alasan kenapa seseorang menonaktifkan komentar di Instagram. Karena untuk menjaga privasi dan menghindari komentar negatif dari netizen seperti membully, body shaming, komentar yang berbau pornografi dan isu SARA. (Rd.Hadi)
Social Header