Global-hukumindonesia.id, Aceh Tamiang - Pasca banjir besar yang melanda wilayah Aceh Tamiang pada Kamis, 27 November 2025, salah satunya di Kampung (red-Desa) Tanjung Mancang yang bersebelahan dengan Kampung Simpang Kanan, sejumlah enam kepala keluarga, termasuk salah satunya seorang awak media yang bertugas di Aceh Tamiang, sempat terjebak banjir akibat air yang naik lebih cepat dari perkiraan.
Peristiwa tersebut terjadi pada bangunan rumah berbahan setengah permanen tingkat dua berbahan papan yang awalnya diperkirakan aman karena air diprediksi tidak akan mencapai lantai dua. Namun, kondisi berubah drastis ketika ketinggian air terus meningkat hingga mencapai lantai dua rumah.
Sekira pukul 9.30 Wib, warga yang akrab disapa Joko dan Ali, bersama beberapa rekan yang dikoordinir oleh awak media berupaya melakukan penyelamatan secara mandiri dengan membuat rakit darurat. Upaya ini dilakukan di tengah kondisi air yang terus naik dengan ketinggian diperkirakan mencapai sekitar enam meter.
Dengan keadaan semakin terjepit air terus bertambah, awak media menghimbau segera pasang kain merah dari bahan apapun untuk bendera bahwasannya ini sudah darurat, berharap ada pertolongan. Namun apa yang menjadi harapan nihil. Dengan keterbatasan alat dan kondisi yang semakin sulit, Joko bersama rekannya tetap berjuang agar rakit tersebut selesai sehingga segera mengevakuasi para warga satu per satu menggunakan rakit darurat di tengah arus air yang cukup deras.
Usainya evakuasi dari enam keluarga tersebut ketempat dataran yang lebih tinggi, air terus bertambah kurang lebih 10 meter. Alhamdulillah, seluruh enam kepala keluarga berhasil di evakuasi dengan selamat meski air terus bertambah.
Hingga berita ini diturunkan, pasca banjir meninggalkan luka, bangunan rumah yang hanyut, dan rusak parah sehingga tidak layak huni. Masyarakat berharap dari pemerintah daerah maupun provinsi dan pusat agar adanya tindak lanjut. Selasa, 23 Desember 2025. (Ls)
Social Header