Breaking News

Stand Kanwil Ditjenpas Aceh, Karya WBP Melalui IPPAFest Menarik Perhatian Ribuan Pengunjung

Global-hukumindonesia.id, Jakarta - Stand Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Aceh menarik perhatian ratusan pengunjung Indonesia Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Stand penampilan dengan desain yang kental menjadi nuansa khas Aceh, menjadi daya tarik tersendiri sehingga berhasil mencuri perhatian para pengunjung yang hadir.

Sejak hari pertama pembukaan IPPAFest di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, stand Kanwil Ditjenpas Aceh ramai dikunjungi, dengan dekorasi stand yang didominasi ornamen Aceh berhasil memberikan sentuhan budaya yang kuat dan memikat mata, seperti Aroma kopi Aceh yang disajikan di sudut stand juga menambah daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang ingin merasakan cita rasa otentik dari ujung barat Indonesia.

Tidak hanya citra rasa kopi, namun daya tarik utama stand Kanwil Ditjenpas Aceh terletak pada beragam produk hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari berbagai Lapas dan Rutan di Aceh. Mulai dari kerajinan tangan seperti tas anyaman, dompet kulit, hingga produk makanan dan minuman seperti bubuk kopi Aceh, semuanya ditampilkan dengan apik dan menarik. Kualitas produk yang dihasilkan pun tak kalah saing dengan produk komersial lainnya, bahkan memiliki nilai seni dan keunikan tersendiri.

Hal ini, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Aceh, Yan Rusmanto, yang turut hadir dalam IPPAFest, menyampaikan, Rasa bangganya atas antusiasme pengunjung terhadap stand Aceh. "Kami sangat senang dan bangga melihat bagaimana produk hasil karya warga binaan Aceh mendapatkan apresiasi yang luar biasa di IPPAFest 2025 ini, yang membuktikan bahwa dengan pembinaan yang tepat, warga binaan juga mampu menghasilkan karya yang berkualitas dan memiliki nilai ekonomi,

Dengan adanya partisipasi Kanwil Ditjenpas Aceh dalam IPPAFest ini bukan hanya sekadar ajang promosi produk, tetapi juga sebagai upaya untuk memberikan wadah bagi warga binaan untuk menunjukkan potensi diri yang merupakan bagian dari program reintegrasi sosial", jelas Yan Rusmanto. 

Kakanwil Ditjenpas Aceh menyebutkan, "Kami percaya bahwa karya seni dan produk yang dihasilkan warga binaan dari balik jeruji memiliki nilai yang lebih dari sekadar materi. Melalui IPPAFest, kami ingin menunjukkan bahwa kreativitas dan keterampilan ini adalah modal berharga bagi mereka untuk reintegrasi sosial yang sukses setelah menjalani masa pidana,

Dengan antusiasme pengunjung tampak luar biasa, banyak yang tak hanya sekadar melihat, tetapi juga membeli produk sebagai bentuk dukungan terhadap program pembinaan keterampilan di dalam Lapas dan Rutan", sebut Yan Rusmanto.

Lebih lanjut Kanwil Ditpas Aceh mengungkapkan, "Banyaknya dari para pengunjung  memberikan apresiasi atas kreativitas dan keterampilan yang ditunjukkan oleh para warga binaan. Tak sedikit pula yang terkejut dengan kualitas produk yang dihasilkan di balik tembok penjara,

IPPAFest 2025 menjadi ajang penting untuk memperkenalkan hasil pembinaan kreatif dan produktif yang dilakukan di lingkungan Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Dengan sentuhan budaya Aceh yang kuat, stand Kanwil Ditjenpas Aceh sukses menciptakan pengalaman yang berkesan bagi setiap pengunjung yang datang", ungkap Kanwil Ditpas Aceh.

"Melalui IPPAFest menjadi bukti nyata bahwa, pembinaan di dalam Lapas dan Rutan dapat menghasilkan karya yang membanggakan dan memiliki daya saing. Keberhasilan ini diharapkan dapat terus memotivasi warga binaan lainnya untuk terus berkarya dan menjadi bekal mereka setelah kembali ke masyarakat,

Pameran dengan beragam stand berlangsung mulai tanggal 21 s.d. 23 April 2025 selama tiga hari mengusung tema “Creation Beyond the Bars” yang memberikan sebuah pernyataan yang kuat bahwa, kreativitas tidak pernah bisa dipenjara. Namun diselenggarakan IPPAFest 2025 secara terbuka untuk masyarakat menjadi bukti nyata yang menghadirkan lebih dari sekadar pameran yang menjadi perhatian besar para pengunjung dapat menyaksikan langsung kreativitas Warga Binaan dari berbagai daerah dalam bentuk kerajinan tangan, produk kuliner, fesyen, dan pertunjukan seni lainnya", ungkap Yan Rusmanto. Berita dihimpun humas Lapas Kuala Simpang. (Ls)
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - GLOBAL HUKUM INDONESIA