Global-hukumindonesia.id, Aceh Tamiang - Sebuah momentum penuh kehangatan dan kebersamaan tercipta tali persaudaraan disaat Paguyuban Keluarga Besar DPP Pujakesuma pukul 10.00 Wib selenggarakan kegiatan halal bihalal yang berlangsung di Pendopo Agung Pujakesuma, Jalan Dusun 5 Buntu Bedimbar Desa Bangun Sari Baru, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Selasa (29/04/2025).
Acara yang berlangsung, dihadiri seluruh pengurus dan anggota Paguyuban Keluarga Besar DPP Pujakesuma baik dari DPW Pujakesuma, DPD Pujakesuma maupun DPC Pujakesuma se-Kabupaten/Kota, serta beberapa tokoh masyarakat setempat. Suasana hangat dan penuh kekeluargaan begitu terasa saat para peserta saling bersalaman dan bermaaf-maafan dalam suasana Idulftri 1 Syawal 1446 H.
Berlangsungnya pada kegiatan tersebut, Ketua Paguyuban Keluarga Besar DPP Pujakesuma Eko Sopianto, S.E., dalam sambutannya menyampaikan bahwa "Halal bihalal menjadi sarana guna mempererat silaturahmi, menciptakan tali persaudaraan serta memperkuat rasa gotong royong, dan kerja sama, menjadi momen refleksi untuk meningkatkan kontribusi organisasi ke depan menjadi lebih baik.
“Melalui halal bihalal ini juga, kami ingin memperkuat rasa persaudaraan antara anggota serta membangun kembali semangat untuk bersama-sama mewujudkan visi organisasi", ujar Ketum DPP Pujakesuma.
Ketua umum menambahkan, "Alhamdulillah Pendopo ini berdiri dari swadaya kita semua artinya, dengan adanya kegotong royongan bukan hanya suku jawa namun yang bukan suku jawa juga Agama non muslim yang juga ikut kintribusi sehingga pendopo ini berdiri kokoh. Ditempat ini, kita tampak guyub dan bersatu serta saling dukung untuk kemajuan Pujakesuma di manapun berada,
Pendopo Ini harus menjadi kebanggan kita, yang dapat berfungsi sebagai tempat hajatan perningkahan atau kegiatan lainnya tentunya yang positive", tambah Ketum Eko, mengakhiri.
Acara juga diisi dengan Do'a dan ramah tamah, serta makan bersama yang menambah keakraban di antara para warga Pujakesuma. Harapannya, kegiatan ini nantinya dapat menjadi tradisi rutin setiap tahunnya.
Diujung kegiatan dilakukan pemotongan nasi tumpeng merupakan tradisi adat istiadat khas jawa yang merupakan rasah syukur kepada tuhan yang maha esa atas berkah dan keselamatan. (Ls)
Social Header