Global-hukumindonesia.id, Sukabumi - Rd. Hadi Haryono Kartadisatra Ketua Padepokan Zikir Sunan Gunung Jati, mengajak baik kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama, Banser dan para Organisasi Massa Islam untuk sama sama begandeng tangan untuk membasmi tempat tempat yang diduga di jadikan tempat mesum atau tempat prostitusi.
"Kita harus bergandeng tangan baik MUI, NU, Banser dan ormas ormas islam untuk mengkikis habis tempat kos kosan yang diduga di jadikan tempat prostitusi tersebut”, pinta Rd.Hadi.
Sementara itu ketua umum gerakan mujahid penegak ajaran Allah dan Rosul, Gempar KH. A Ece Suhendar mengatakan, "mengenai penyakit masyarakat kami gempar di seluruh indonesia sangat mengapresiasi terhadap sahabat ormas islam yang sudah bisa memberantas terkait penyakit masyarakat yaitu adanya dugaan sebuah kosan yang dijadikan tempat prostitusi yang sedang viral saat ini yaitu di wilayah kecamatan parungkuda, kabupaten Sukabumi", singkat KH. A Ece Suhendar M Al-Ghifari.
Disamping itu, KH. Ahmad Muhammad pendiri pondok pesantren Nurul Ikhlas yang ada di wilayah parakansalak, dan pak KH. Ahmad Muhammad pun merupakan:
1. Bendahara umum MUI kecamatan Parakansalak.
2. Ketua DMI desa sukatani.
3. Wakil Rois syuriah MWCNU. Kecamatan Parakansalak, mengatakan, "hal itu sangat bagus sekali ketika terjadi adanya penyakit masyarakat, ormas islam bergabung dalam melaksanakan sweeping dan penggrebekan itu merupakan salah satu bentuk kepedulian akan lingkungan terutama di bidang agama", ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan KH. Ahmad Muhamad, "setelah melakukan penggrebegan oleh teman ormas islam pelakunya diserahkan kepada pihak yang berwajib, itu merupakan hal yang sangat bagus, dan saya pribadi sangat mendukung, dan mudah mudahan baik di lingkungan parungkuda maupun di seluruh kabupaten Sukabumi, penyakit penyakit masyarakat seperti itu bisa dibasmi dan diberantas sesuai aturan hukum yang ada di indonesia", tegas KH. Ahmad Muhammad.
Disisi lain ketua padepokan saung silaturahmi padepokan Anom Kalijaga, Rd. Fikri Maulana mengatakan, "kalau menuru kang anom itu sangat bagus untuk menegakan nahi munkar, jadi tempat yang tidak baik yaitu tempat prostitusi pada khususnya harus diluruskan", kata Rd. Fikri Maulana.
Hal senada pun diungkapkan ustad Acep pendiri pondok pesantren AL-huɓbus Shoppiyah mengatakan, "dengan adanya kejadian tempat kosan yang dijadikan tempat prostitusi yang ada diwilayah kecamatan parungkuda yang sudah viral,sangat disayangkan dibulan suci Ramadahan ini bisa melakukan hal yang sangat tidak terpuji saya sangat mengutuk keras", ungkap ustad Acep.
Lebih lanjut dikatakannya, "dengan adanya kejadian seperti itu,ini perlu dimusnahkan oleh kalangan umat muslim yang peduli akan agamanya,
dan kita para ulama pendiri ponpes sewilayah cidahu sangat mengutuk keras,dan hal itu yaitu tempat prostitusi harus dimusnahkan", tegas ustad Acep. (DM)
Social Header