Breaking News

Asep Robin Cs Diduga Kendalikan Sindikat Pengoplos Gas Bersubsidi di Rumpin

Global-hukumindonesia.id, Bogor - Praktik pengoplosan gas bersubsidi ukuran 3 kilogram di Desa Sukamulya, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, bebas beroperasi bahkan secara terang-terangan. Informasi yang dihimpun, komplotan pengoplos gas dengan modus memindahkan isi gas dalam tabung bersubsidi ukuran 3 kilogram ke tabung besar non subsidi itu merupakan sindikat Asep alias Robin Cs.

"Sudah beberapa minggu ini memang kelompok Asep Robin Cs kembali beroperasi. Mereka memindahkan isi tabung gas bersubsidi ukuran 3 kilogram ke tabung besar non subsidi dari sore hingga malam hari", ungkap AY (38thn) warga Desa Sukamulya, Jumat 31 Januari 2025.

Seperti Apa Pemanfaatan Teknologi Informatika di Tengah Pandemi Covid-19 di Kab. Bogor,Komisi III DPRD Kota Bogor Kaji Banding Ke Diskominfo
Seperti Apa Pemanfaatan Teknologi Informatika di Tengah Pandemi Covid-19 di Kab. Bogor,Komisi III DPRD Kota Bogor Kaji Banding Ke Diskominfo
Selain bertugas mengendalikan kegiatan memindahkan isi gas, Asep Robin Cs juga berperan mengatur kordinasi dengan sejumlah pihak agar saat menjalankan aksi bisa leluasa. Anehnya lagi, bapak anak dua (2) itu menambahkan, sindikat tersebut seolah tidak tersentuh hukum.

"Mungkin sudah ada kordinasi pak, jadi mereka bebas beroperasi", imbuhnya.

Pengakuan AY, diamini Rijal sopir kendaraan bak terbuka pengangkut gas bersubsidi ukuran 3 kilogram. Pria yang mengaku asal Rumpin itu menuturkan, dirinya baru selesai melakukan pengiriman ke gudang milik Asep Robin untuk dipindahkan isinya ke tabung besar non subsidi.

Bupati Bogor Lantik 57 Pejabat Struktur Eselon III
Bupati Bogor Lantik 57 Pejabat Struktur Eselon III

"Ini baru beres bongkar di gudang pak Asep, tabung kosong ini mau di tukar dengan tabung berisi di agen. Kalau soal kordinasi, langsung saja dengan beliau", jelasnya.

Pengamat sosial dan kebijakan publik, Heryanto menuturkan, dugaan praktik pengoplosan gas bersubsidi ukuran 3 kilogram dengan cara dipindahkan isinya ke tabung ukuran besar non subsidi bisa mengakibatkan terjadinya kelangkaan pasokan gas di masyarakat. Hal itu terjadi, kata dia, karena adanya permintaan gas bersubsidi dalam jumlah besar oleh sindikat pengoplos untuk dipindahkan isinya ke tabung non subsidi.

"Pengawasan di agen-agen ataupun pangkalan gas bersubsidi dengan cara rutin melakukan patroli dan pengecekan langsung, memang harus dilakukan agar pasokan aman dan tidak terjadi kelangkaan akibat ulah sindikat pengoplos gas bersubsidi", kata Heriyanto.

Blusukan ke TPS Armo Desa Wanaherang, Ini yang Iwan Setiawan Janjikan untuk warga sekitar
Blusukan ke TPS Armo Desa Wanaherang, Ini yang Iwan Setiawan Janjikan untuk warga sekitar

Selain upaya pencegahan, tambahnya, aparat kepolisian harus melakukan penindakan hukum terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat atau kedapatan menjalankan praktik pengoplosan gas yang kembali marak di Jalan Gunung Maloko sehingga menimbulkan keresahan masyarakat.

"Polisi harus menjalankan upaya pencegahan dan penindakan hukum bagi terduga pelaku sindikat pengoplos gas bersubsidi sebagaimana diatur dalam perundang-undangan", tegasnya. (Tim/DM)
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
Hosting Unlimited Indonesia
© Copyright 2022 - GLOBAL HUKUM INDONESIA