Global-hukumindonesia.id, Batanghari - Fenomena Kabupaten Batanghari memang tidak ada duanya, kalau nggak bikin heboh, pasti bikin Pro dan Kontra itulah Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi.
Dari hal-hal yang kecil saja bisa dibuat ramai apalagi terkait hal besar seperti Kepala Desa dan BPD yang pergi Studi Tiru ke pulau Lombok yang sebanyak 67 orang, namun entah apa tujuan mereka sehingga pergi Lombok. Sedangkan uang Operasional diduga belum keluar sampai kini, ini menjadi pertanyaan bagi kami uang dari mana mereka pergunakan", tanyanya.
Menurut info yang di dapat oleh media ini dari beberapa orang desa di Batanghari soal kades dan BPD ke lombok mengatakan, "Sebenarnya jika mau jujur, memang bimtek kades dan BPD keluar daerah, apalagi ke lombok dan bali, memang mubazir, karena studi tiru yang tidak mungkin bisa dibuat di Batanghari", ucapnya.
"Dan jujur belum pernah dengar ada kades dan BPD balik (Pulang) dari bimtek mengasih pengarahan dan percontohan ke pada perangkat desa selaku teknis di lapangan. Apalagi lombok dan bali yang mayoritas pengasilan bumdesnya dari wisata pantai dan laut yang alami, jadi tidak pas Kalau studinya ke sana.
Saya rasa lebih baik bikin progresif khusus jalan-jalan refreshing saja jangan pakai yang namanya bimtek atau studi tiru", ujar sumber.
Sementara itu kades Muaro sebo ilir Iknak saat ditanya oleh media ini mengatakan, "Untuk koordinatornya kecamatan masin-masing MSU datuk Zuhri, Mersam Agustian, Pemayung Somad, saya MSI ado duo orang
kades. Kalau kami tidak tau siapa yang korlap Karna cuman berdua yang pergi", ungkapnya.
Saat dihubungi oleh media ini lewat WhatsAppnya kades Sayuti juga mengatakan, "Kalau korlap Sayo tidak tau nian, yang jelas dari Muaro Sebo Ilir kami ber dua, kalau mau jelas tanya saja ke lembaga", kata Sayuti.
Di waktu yang sama media ini mencoba menghubungi Kades Muaro Sebo Ulu Zuhri dan mempertanyakan soal studi tiru tersebut, Kades Zuhri menjawab, "Kalau kami tidak ada korlap, kami kerjasama saja, kades dan juga BPD. Kalau untuk dana anggaran semua Rp.10 juta per orang, kalau untuk azas mendapat dari bimtek untuk mengelola sampah akan dimamfaat yang akan di olah UMKM mitra Bumdes bisa sukses menjadi PAD Desa", bebernya.
"Kami tidak main kordinator, langsung lembaga, cuma kami saling mengingatkan satu sama lain", ucapnya.
Saat ditanya siapa ketua lembaganya, Kades Zuhri mengatakan, "Ibu Ari Budi
Pratiwi, S.Pd., M.PD.
Sementara itu awak media ini mencoba menghubungi Ketua Lembaga Ibu Ari Budi Pratiwi, S.Pd., M.Pd., melalui pesan WhatsAppnya dan mempertanyakan persoalan Studi Tiru (Bimtek) dalam rangka apa studi tiru ke lombok?..., Ibu Ari Budi Patiwi, S.Pd., M.Pd., menuliskan Sinkronisasi
teori bimtek dengan harapan biar bisa di implementasikan ke daerah masing-masing", tulisnya.
Kalau untuk contoh apa yg telah mereka perbuat sejak mereka bintek itu bukan kapasitas saya untuk
menjawab Karna baru ini mereka bimtek dengan saya.
Dan awak media ini mencoba kompirmasi lagi dengan berbagai pertanyaan namu sampai terbitnya berita ini tidak ada jawaban dari Ibuk Pratiwi sebagai ketua Lembaga Peningkatan Pendidikan Pelatihan Kerjasama Sejati (LPPPKS). (Ay)
Social Header