Global-hukumindonesia.com, Sukabumi - Ziarah kubur tidak hanya dilakukan kepada orang terdekat, melainkan juga ke pada makam para wali.
Wali yang dimaksud dalam hal ini adalah orang-orang pilihan-Nya yang memiliki karomah serta keistimewaan dalam menyebarkan Islam.
Contoh dari para wali ialah seperti Wali Songo yang berjasa menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa.
Disebutkan dalam buku Panduan Wisata Religi Ziarah Wali Sanga Susunan I oleh Rofi'ie dan Ariniro, banyak manfaat yang terkandung dari ziarah wali.
Kapan Waktu Terbaik Ziarah Kubur? Ini Penjelasannya
Mengunjungi makam para wali dapat melembutkan hati seseorang, sebagai pelajaran ibrah atau iktibar, sekaligus mengingatkan peziarah akan adanya kehidupan akhirat kelak.
Dalil mengenai ziarah kubur bersandar pada sabda Nabi Muhammad SAW dalam salah satu haditsnya,
"Sesungguhnya, aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan." (HR Muslim dan Abu Dawud)
Lantas, bagaimana tata cara ziarah kubur ke makam para wali? Apakah sama seperti ziarah kubur pada umumnya?
Tata Cara Ziarah Kubur di Makam Wali
Merujuk pada buku Panduan Lengkap Ziarah Wali Sanga Susunan I, berikut tata cara ziarah kubur wali yang perlu dipahami kaum muslimin.
1. Berniat dalam Hati
Tata cara yang harus diperhatikan ketika mengunjungi makam para wali ialah berniat. Dalam hal ini, niat ditujukan agar mendapatkan rida Allah SWT dan tidak menimbulkan kemusyrikan.
2. Wudhu
Berwudhu sebaiknya dilakukan sebelum memasuki area pemakaman. Wudhu ini dimaksudkan agar doa yang dipanjatkan lebih mudah dikabulkan oleh Sang Khalik.
3. Memberi Salam dan Mendoakan
Ketika mengunjungi makam para wali, disunnahkan mengucap salam kepada penghuni kubur dengan menghadap ke makam. Ada juga bacaan yang dapat dipanjatkan ketika melakukan ziarah kubur ke makam para wali, yaitu:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة
Assalaamu 'alaa ahlid diyaari minal mu'miniina wal muslimiina wa innaa insyaa allah laahiquun nas-alullaha lana wa lakumul 'aafiyah.
Artinya: "Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mukminin dan muslimin, mudah-mudahan Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami InsyaAllah akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian. (HR Muslim)
4. Tidak Mengenakan Alas Kaki ketika Berjalan di Area Makam
Tata cara ini telah diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang bersumber dari Basyir bin Khashashiah:
"Ketika Rasulullah SAW sedang berjalan, secara tiba-tiba beliau memandang seorang laki-laki yang berjalan di antara kuburan dengan mengenakan sandal, lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Wahai pemilik (yang memakai) sandal celakalah kamu, lepaskanlah sandalmu.' Maka, orang itu pun memandang tatkala ia mengetahui bahwa Rasulullah SAW, ia melepaskan kedua sandalnya dan melemparkannya. (HR Abu Dawud).
5. Berdoa Menghadap Kiblat
Ketika berdoa kaum muslimin harus menghadap kiblat, bukan arah kuburan. Sebab, menghadap kuburan saat berdoa dikhawatirkan memohon kepada selain Allah SWT.
Hal-hal yang Harus Dihindari ketika Ziarah Wali
Masih dari sumber yang sama, ada sejumlah hal yang sebaiknya tidak dilakukan oleh kaum muslimin ketika ziarah wali, antara lain sebagai berikut:
Mengkhususkan waktu pelaksanaannya
Berdoa kepada penghuni kubur
Menjadikan penghuni kubur perantara doa.
Menyembelih hewan di area pemakaman
Mengharapkan berkah dari kuburan tertentu (tabarruk)
Menjadikan kuburan sebagai tempat beribadah.
Salat menghadap kuburan
Duduk di atas kuburan
Mengagungkan kuburan
Itulah sejumlah tata cara yang bisa dijadikan panduan ketika ziarah ke makam para wali. Semoga bermanfaat. (Rd.Hadi)
Social Header