Global-hukumindonesia.com, Batanghari - Sering terjadinya kebakaran sumur minyak yang menghabiskan hektaran hutan tahura dan juga sudah banyak memakan korban namun sumur Ilegal Drilling tersebut terus saja berlanjut, bahkan semakin hari semakin marak pengeboran minyak Ilegal. Pengeboran tersebut ada di dua Desa seperti Desa Bungku Kecamatan Bajubang dan di Desa Jebak, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi.
Puluhan hektar Hutan Taman Raya Syaifudin Jambi (HTRS-J) hangus terbakar akibat kebakaran sumur minyak ilegal (Ilegal driling). Usman Yusup sebagai ketua Lembaga Swadaya Masyarakat.Komunitas Masyarakat Peduli Hutan Tahura dan Lingkungan (LSM KOMPIHTAL) Kabupaten Batanghari angkat bicara.
Senin tanggal 19 Februari 2024, Usman Yusup ketika ditemui di kantor Kesbangpol kabupaten Batanghari mengatakan, "Kami mendapat informasi bahwah api di kawasan hutan tahura yang di sebabkan oleh meledaknya sumur minyak ilegal sampai saat ini belum bisa di padamkan dan ini sudah berjalan 2 Minggu,
Saya akan membuat surat laporan ke kementrian KLHK dan semua kementrian terkait kalau perlu sampai ke presiden, karena kami lihat aktifitas ilegal driling di kawasan hutan tahura senami seolah olah kebal terhadap hukum. Semakin hari semakin menjadi bukanya semakin berkurang, hal ini tentu saja tak terlepas dari keterkaitan dengan adanya dugaa para oknum aparat yang ikut andil dalam aktifitas tersebut", kata Usman Yusup.
Tambahnya, "Kalau untuk dinas lingkungan hidup kabupaten Batanghari sendiri tidak akan sanggup untuk berbuat apa lagi untuk menghentikan aktifitas tersebut, selain itu tidak punya kekuatan personil yang lengkap di dinas tersebut. Dinas LH Batanghari juga pasti merasa takut untuk bertindak karena disana ada dugaan para oknum penegak hukum yang bermain, jadi jalan satu-satunya kita harus buat laporan ke kementrian dan MABES POLRI, karena aktifitas ilegal driling di kawasan hutan tahura saat ini bukan hanya soal exspolitasi minyak bumi secara ilegal tetapi juga sudah mengancam kerusakan hutan, seperti saat ini puluhan hektar hutan terbakar siapa yang akan bertanggung jawab", ujar Usman Yusup. (Ay/Team)
Social Header