Global-hukumindonesia.com, Batanghari - Warga Desa Jebak dan Desa Karmio mengeluh akibat dari luapan limbah PT. Kurnia Batanghari Berjaya (KBHB) yang bergerak di bidang Kelapa Sawit.Pabrik tersebut berada di parbatasan Kecamatan Tembesi dan Kecamatan Batin XXIV ,Kabupaten Batanghari, Propinsi Jambi.
Adanya postingan dari salah satu akun Facebook "RJ" yang menuliskan,
"Sesak nyawo oy e di buat bauk limbah pabrik kbhb bawah ko.
Segalo Ado mambu/ bauk keluar Galo,
Enak nyium bauk tai anak aku dari pado bauk limbah ko,
Sampe ta muntah balelah di buat bauk nyo", Tulisnya di Akun Facebook dengan bahasa Jambi.
Menanggapi postingan tersebut awak media ini mencoba mencari informasi lebih terkait pencemaran limbah PT. KBHB tersebut, menurut informasi dari sumber yang dapat dipercaya mengatakan, Kami warga yang berdomisili di sekitar pabrik merasa tidak nyaman karena adanya pencemaran udara yang kerap menimbulkan bau tidak sedap yang berasal dari pabrik sawit tersebut dan sangat menganggu pernapasan.
"Apa lagi pada saat musim penghujan Tuhan lah yang tau apa yang kami rasakan kalo bau limbah itu sudah keluar (nguap) yang sehing napas sesak di buat bau limbah tersebut", Kata narasumber.
Narasumber lain juga mengatakan, "Saya informasi dari warga setemat sekira jam 10 malam orang (pihak) pabrik sawit itu membuang limbah ke sungai Batanghari dan ada pipa tersembunyi yang ditanamnya di dalam tanah", Tulis sumber.
Sementara itu Sekdes Desa Jebak saat di tanya soal tersebut membenarkan adanya bauk limbah dari pabrik Sawit tersebut.
"Benar baunya sangat mengganggu terkadang harus menahan nafas ketika lewat disana apalagi kalau lagi panas dan konsentrasi mengemudi sangà t terganggu. Kalau warga Desa Jebak khususnya sangat mengeluhkan bau dari pabrik itu, apolagi pas subuh macam Bau Taik", beber Sekdes.
"Harapan kami agar pihak perusahaan bisa mencari solusi dari pencemaran udara tersebut, kalau secara detail kita tidak jug faham apa dampak dari pencemaran udara tersebut, yang jelas kami mengharap kepada pihak pabrik agar segera mencari solusi agar bauk limbahnya tidak menganggu warga", Harap Sekdes.
Sementara itu sampai terbitnya berita ini pihak PT. KBHB belum bisa untuk di konfirmasi terkait dugaan pencemaran libah yang di keluhkan oleh warga sekitar. (Ay/Team)
){kind=link}
Social Header